UGJ Cirebon Dan BKKBN Jabar, MoU Pengendalian Penduduk
Kota Cirebon (89,2 CR) - BKKBN Jawa Barat menandatangani kerjasama dengan Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon pada Selasa (29/10/19). Kerjasama yang di bangun terkait perencanaan dan pengendalian penduduk di wilayah 3 Cirebon.
Menurut Rektor UGJ Dr Mukarto Siswoyo MSi, BKKBN dan UGJ memiliki visi dan misi yang sama yaitu mengabdi kepada masyarakat. Perguruan tinggi sebagai pusat kajian dan informasi harus berkomitmen membantu perencanaan dan pengendalian penduduk di Cirebon.
"Visi dan misi BKKBN Jawa Barat dengan UGJ sama, oleh sebab itu kami bekerjasama ikut andil dalam pengendalian penduduk di Cirebon," ujarnya usai acara, Selasa (29/10/19).
"Visi dan misi BKKBN Jawa Barat dengan UGJ sama, oleh sebab itu kami bekerjasama ikut andil dalam pengendalian penduduk di Cirebon," ujarnya usai acara, Selasa (29/10/19).
Terlebih lanjut Mukarto Cirebon masuk ke dalam Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka) akan menjadi pusat industri, otomatis akan penduduk di wilayah tersebut meningkat. Peningkatan harus segera dikendalikan, jangan sampai terjadi ledakan penduduk yang berdampak buruk bagi perekonomian dan lainnya.
"Laju penambahan penduduk akan tinggi saat segitiga Rebana sudah optimal, jika tidak dikendalikan maka akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Cirebon," tambahnya.
"Laju penambahan penduduk akan tinggi saat segitiga Rebana sudah optimal, jika tidak dikendalikan maka akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Cirebon," tambahnya.
Di tempat yang sama Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, S Teguh Santoso, mengatakan, sosialisasi kependudukan dan keluarga berencana bagi mahasiswa sangat penting sekali. Mereka akan lebih sadar pentingnya perencanaan dan pengendalian penduduk.
"Para mahasiswa harus memahami apa itu pengendalian penduduk dan upaya apa yang harus dilakukan. Dengan demikian mereka akan membantu kami dalam mensukseskan pengendalian penduduk," paparnya.
Kegiatan ini kata Teguh, bukan hanya kalangan akademisi, namun kalangan pesantren dan masyarakat yang berada di perbatasan, seperti Pangandaran, Majalengka, Pangandaran dan Cirebon. Tujuannya untuk memperluas akses layanan KB yang berkualitas, pemenuhan layanan KB di perbatasan dan menyampaikan isu bencana remaja yang mengancam saat ini. [Wlk]
Tidak ada komentar
Posting Komentar