Header Ads


Krupuk Mlarat Cirebon di serbu pemudik

KABUPATEN CIREBON (89,2 CR) - Kerupuk melarat yang merupakan makanan khas Cirebon, laris-manis diserbu pemudik untuk oleh-oleh keluarga mereka.

Pedagang kerupuk melarat khas Cirebon di jalan Plered kabupaten Cirebon mengaku, memasuki H+2 lebaran Idul Fitri omzet penjualan mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa, makanan ringan tersebut cukup diminati ribuan pemudik dari Jakarta.

"Kerupuk melarat merupakan makanan ringan hasil olahan masyarakat Pantura Kabupaten Cirebon," kata Latief, seorang pedagang kerupuk di Jalan Plered, Senin (12/8/2013).

Latief mengatakan, penjualan selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1434 Hijriya

"Kerupuk melarat terbuat dari tepung tapioka dicampur dengan aneka bumbu alami, keunikannya yakni digoreng menggunakan pasir yang sudah disaring, tidak pakai minyak goreng, keunggulan lain kerupuk tersebut tahan lama dan gurih," katanya.

Sementara itu Sugiono salah seorang pemudik asal Jakarta di Cirebon mengaku, melintasi Cirebon banyak pilihan makanan khas daerah Pantura, seperti empal gentong, nasi Jamblang, sirop sampolay, namun yang paling unik yaitu kerupuk melarat proses pengolahan hingga matang tidak menggunakan minyak goreng.

Rasa gurih dan reyah, kata dia, menjadi daya tarik konsumen sehingga memilih kerupuk melarat tersebut, harganya terjangkau hanya Rp 6.000 per bungkus, untuk keluarga membeli empat bungkus sudah cukup.

Unah perajin kerupuk melarat di Plered Cirebon mengaku, sejak awal bulan Ramadhan permintaan kerupuk melarat khas Cirebon terus meningkat, dirinya sering kesulitan memenuhi pesanan pelanggannya, karena proses pembuatan secara tradisional sehingga produksi terbatas. (Jums-CR).
h meningkat, sehingga mereka sulit memenuhi permintaan pemudik.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.