Header Ads


Dijual Ke Daerah Lain, Sebab Gas Elpiji Langka

Kota Cirebon (89,2 CR) - Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cirebon mengklaim pasokan gas elpiji 3 kg di wilayah 3 Cirebon masih aman. Kelangkaan di beberapa daerah akibat dari ulah oknum motoris yang menjual gas elpiji ke luar daerah lain sehingga pasokan daerah tersebut terganggu, demikian dikatakan Kabid Elpiji Hiswana Migas Cirebon, Fauzi Hasan.

" Sebenarnya tidak ada kelangkaan gas elpiji 3 kg hanya ada keterlambatan, itu pun pengirimannya cepat, hanya saja peran pengecer motoris yang menganggu pasokan. Harusnya daerah lain cukup namun harus berkurang karena dijual ke tempat lain, " jelasnya kepada awak media siang tadi, Senin (20/3/17). 

Dirinya menambahkan, dalam pendistribusian gas elpiji 3 kg idealnya dari agen ke distributor kemudian ke pangkalan selanjutnya ke pengecer. Dalam setiap wilayah sudah dibagi sesuai dengan kebutuhannya, hanya karena keterlambatan pengiriman, pengecer motoris mengirim gas elpiji 3 kg ke daerah lain, akhirnya pasokan di daerah tersebut terganggu. 

Hiswana Migas cepat tanggap dalam mengantisipasi isu kelangkaan di masyarakat, pihaknya langsung melakukan operasi pasar di 48 titik desa dan kelurahan se wilayah 3 Cirebon namun hanya mampu menjual 50 persen dari jumlah yang ada, artinya kelangkaan gas elpiji 3 kg tidak terjadi di masyarakat. 

" Kami coba lakukan operasi pasar, ternyata banyak yang tidak habis, maka sebenarnya kelangkaan yang diisukan itu tidak terjadi, " tuturnya. 

Antisipasi banyaknya hari libur pada bulan April ini Pertamina telah menyiapkan 332.000 gas elpiji 3 kg sewilayah 3 Cirebon atau setara dengan 200 persen alokasi harian. Diharapkan dengan stok yang berlimpah tidak ada lagi isu kelangkaan gas elipiji di masyarakat. 

Hiswana Migas juga meminta kepada pemerintah daerah agar membuat regulasi penggunaan gas elpiji 3 kg ini, hanya boleh digunakan bagi masyarakat yang tidak mampu, sedangkan yang sudah mampu, atau untuk pedagang dan industri dilarang menggunakannya, karena berdampak pada pasokan yang akan berkurang. 

" Seharusnya masyarakat yang mampu sadar gas elpiji 3 kg itu bersubsidi maka diperuntukannya hanya masyarakat miskin, maka yang mampu harus segera berpindah ke gas elpiji 5,5 kg. kalau masih memakai yang 3 kg harusnya malu, " pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.