Header Ads


Pantura Tercermar Limbah Pabrik Dan Polutan

Kota Cirebon (89,2 CR) - Tingkat pencemaran perairan Pantai Utara (Pantura) sudah sangat menghawatirkan. Penyebabnya karena sungai yang bermuara di Pantura sudah tercemar limbah pabrik dan sampah polutan. Dibutuhkan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencegah kondisi seperti ini agar tidak semakin parah.

Widodo Sumiyanto kepala pusat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan, dulu perairan Pantai Utara memiliki tingkat produksi tertinggi di Jawa Barat dibandingkan pantai selatan, terbukti hanya di Pantura memiliki potensi yang cukup lengkap dari budidaya ikan palagic dan demersial. 

" Pantura dan Pantai Selatan potensi yang paling lengkap di Pantura, bahkan tingkat produksinya sangat tinggi dibandingkan Pantai Selatan, " ungkapnya kepada CR usai acara kuliah umum di salah satu kampus jalan Perjuangan Rabu siang, (18/10/17).

Budidaya ikan pelagic seperti ikan tengiri, tuna, sarden, salmon, ikan teri, lobster dan barakuda. Sedangkan ikan demersal atau ikan yang berada di perairan laut Indonesia diantaranya ikan asin, ikan jambal roti, ikan manyung dan sebagainya.

Namun kini kondisinya terbalik, potensinya laut selatan masih bertahan dengan potensinya sedangkan Pantura minim potensi. Penyebabnya karena limbah dan sampah polutan mencemari Pantura. Solusi mengatasi persoalan ini dibutuhkan kesadaran masyarakat, dan pemerintah daerah untuk mengembalikan dan merawat kembali Pantura.

" Persoalan limbah ini bukan hanya peran kementerian, tapi semua pihak termasuk masyarakat. Semuanya harus saling bersinergi untuk mencegah pencemaran ini, agar Pantai Utara 
kembali memiliki potensi yang tinggi, " tandasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.